Beautiful mind of Pacca

Perbincangan yang random di siang hari sama sahabat itu ga pernah salah.
Meskipun badan masih tertawan kasur (lagii libur boleh dong ya malaz-malazan ;p ) tapi otak sudah berkelana sejak penampakan langit masih gelap.

Selalu punya makna ketika ngobrol ngalur ngidul sama wanita yang satu ini. Si Anak Raksasa, teman seperjuangan Jurnalistik waktu kuliah. Selalu ada hal-hal inspiratif yang keluar dari celotehan yang sekenanya (ini obrolan lewat wa loh, tp berasa dia ngomong di depan muka :p ). Si Pacca yang kala itu tiap hari makan pepaya. That’s why my friends and I called her Pacca 🙂

Si Pacca dimana dengannya aku belajar tertawa ringan, menertawai hidup lebih tepatnya. Segalanya di buat mudah, begitupun dengan melepaskan tawa. Semudah itu untuk selangkah lebih dan menjadi bahagia.

Obrolan pun menjadi cukup serius ketika masuk ranah topik mengenai Hijab. Dan inilah rentetan kalimat darinya yang menohok saya 🙂

“Gue dulu setaun nangis terus..
Takut dosa..
Tiap malem nangis gak berenti2..
Insecure gila gilaan.

Terus, ngerasa sayang bgt sm orang tua dan pengen mereka bahagia dunia akhirat
Itu kan bisa dilakukan dgn ngedoain mereka
Tp biar makin afdol dan bikin org tua di kubur bisa adem ayem melalui doa, hrs jadi muslim yg solehah dulu kan

Galaunya setahun, hahaha
Gw juga galau karena dunia kok..
Gue juga karir banget
Saat itu gue belom bisa lihat bahwa :
” yg ngasih lu karir juga Allah kaliiiik”

Gue malah tertantang sih krn orang2 bilang : “Your career will stop at the time you wear hijab. And I have proved that they’re all freaking wrong”

I have the best support system here..
I have the best from Allah,
Because I’m trying to follow His order

I convinced myself that I can to kick all those negative sentiments about career and Hijab.
Convinced myself that Allah will always be there too.”

W o W !!!
I think that’s what we should called as a b e a u t i f u l mind.

InsyaAllah I’m able to have that beautiful mind like yours too Pacca 🙂
Bismillah..

kutipan buku : Agar Semesta Tersenyum Padamu

#38
Nikmat terbaik
adalah
kejadian apapun yang membuat kita semakin dekat dengan Allah,
betapapun pahit,
menyakitkan dan menyesakkan dadamu.

Sungguh,
disetiap rahasia dan rencana Nya,
selalu ada hikmah indah
untuk dijadikan pelajaran
dan
proses pendewasaan.

#39
Cinta sebelum pernikahan itu penuh kepura-puraan.
Nafsu yang terbungkus perhatian.
Tergesa menikmati, tak mau menahan hingga berakhir kekecewaan.

#40
Jika kau mencintai seseorang karena kelebihannya, bersiaplah kecewa.

~ALM~

p r a y

Pray:
Pray when it hurts
When you are so down on your luck and you want someone to turn to.

Pray when you are happy.
When you finally got all that you wanted and even more.

Pray when you are lost and confused.
When you have no idea what’s right or wrong.

Pray to fill in the spaces, the gaps.
Pray constantly and fervently in search of peace of mind and stability.

~anonymous~

p e r c a y a

Everything happens for a reason

Ntah apa itu wujudnya
Yang pasti semua sudah tertulis di buku kehidupan masing-masing dari kita 🙂
Semua pasti ada alasannya, pasti ada maknanya..
Ntah berdampak secara langsung atau justru kita sebagai perantara dari sebuah peristiwa..

Apapun itu, p e r c a y a bahwa Tuhan selalu mengasihi umat Nya dan akan memberi sesuai kebutuhan dan yang terbaik 🙂

~am, Dec 25, 2014~

fase berdoa

Ternyata pasang surut sekarang ini mempengaruhi tata cara ku dalam berdoa.
Terlebih yang berkaitan dengan permohonan pasangan hidup.

Diawali dengan bentuk doa yang setengah pasrah dan banyak memaksakan kehendak.
Hoho rasanya siy pada saat memanjatkan meyakinkan, tapi sekarang terlihat sangat tidak lapang ternyata bentuk doa ku kala itu..

Fase pertama aku berdoa :
Ya, Allah aku mendambakan sosok bla bli blu.. Sepertinya menyenangkan jika menjadi kenyataan. Ya Allah boleh tidak kalau dia saja yang jadi pasangan ku. Boleh yaa Tuhan, mohon dikabulkan ya Allah.. Aku tau aku bahagia bersama dia..
—) buuu, maksanya banyak ya buu.. Ini doa apalagi mancing ikan buuu? 🙂

Hasilnya?
Ya dikabulkan oleh Allah nan super baik hati.. Tapi tidak untuk hal bersifat permanen. Ibaratnya seperti Allah berkata : hmmmm ini siy maunya kamu banget, Saya punya rencana sendiri untuk mu loh. Okey, Saya kabulkan doa kamu.. Tapi dengan cara dan waktu berlakunya menurut Saya ya.. Terpenting untuk kamu terkabul kan?

Rasanya?
Senang bahagia tak terhingga ketika doa dikabulkan. Hanyut dalam euforia, aku berhasil dalam memanjatkan doa – terbuki dikabulkan oleh Nya.

Padahal ini bentuk permintaan yang memaksakan kehendak, jauh dari ikhlas dan berserah diri sepenuhnya dan bukan yang terbaik menurut Nya. Maka ketika masa berlaku atas doa itu habis,, Allah mencabutnya.

Dampaknya?
Suuuuaaaakkiiiit luar biasa.
Menangis tak kunjung usai, lunglai terasa, badan berjalan laksana robot karna hati yang lebur.

Lalu apa dengan begitu aku menganggap Allah kejam? Dengan penuh kesadaran dan tau diri aku menjawab : Tidak.

Respond pertama memang menangis habis-habisan, sedih, sakit tak terhingga. Tapi aku tidak meratapi dengan menganggap Allah tidak adil kepadaku.

Justru aku bertanya kepadanya :
* dimana sisi manusia sebagai hamba mu yang harus kuperbaiki ?
* kemana langkah kaki ku akan Kau bawa ya Rabbi ?
* Engkau yakin aku pasti bisa melalui ini tapi aku rasa matii dengan harapan ku bagaimana caranya aku bisa melihat keyakinan Mu pada ku ?

Perlahan semua pertanyaan ku tadi terjawab. Allah memang menyukai hal yang berproses, manusia yang cenderung memilih instan – jalan yang cepat. Padahal dengan berproses semuanya akan lebih diresapi, dihayati. Allah menghendaki ku untuk menikmati proses ini, dan aku yakin Allah punya sesuatu yang terbaik untuk dihadirkan.

Fase ke dua aku berdoa :
Ya Allah dekatkan lah aku dengan jodoh ku, sosok yang menjadi pilihan mu. Jauhkanlah aku dengan yang bukan. Ya Tuhan aku tidak aktif mencari, karna aku takut atas pilihan ku dan aku tidak pandai mencari. Ku yakini yang terbaik selalu datang dari Mu. Ikhlaskanlah hatiku menerima segala ketentuan dari Mu.

Fase ke tiga aku berdoa :
Ya Allah mohon ringankan langkah ku, kuatkan Iman ku. Teguhkan hati ku untuk lebih berserah diri kepada Mu, mencintai Mu lebih dari sebelumnya.
Ya Allah, jadikanlah aku manusia yang senantiasa selalu memeluk mu.
Ya Allah, jadikan aku wanita Muslimah sesuai keinginan Mu.
Izinkan aku bersanding dengan sosok yang juga Mencintai Mu lebih dari cinta kepada hamba mu.
Ya Allah mohon persiapkan diriku,,
Patutkan lah diriku untuk menjadi seorang pendamping atas Imam yang telah engkau siapkan untuk ku kelak.

Aku tidak tahu apakah tata cara berdoa ku ini sudah masuk kategori dalam adab yang benar? Yang ku tau hanyalah InsyaAllah aku berusaha lebih baik dalam memasrahkan hati ke pada Nya. Dan semoga tetap terus begitu dalam keadaan apapun.

Allah menghendaki ku untuk berusaha, menjadi manusia yang lebih baik – agar habblumminannas membawa hasil aku menjadi manusia yang lebih sabar, berbaiksangka terhadap sesama, lebih positif, tetap optimis.
Allah menghendaki ku punya Habblumminallah bersih dengan dirinya. Menjadi HambaNya yang lebih mencintai diri Nya secara utuh dan ikhlas.
Allah menghendaki aku untuk sadar bahwa sepatutnya aku bersandar, menitipkan rasa bahagiaku. Menggantungkan nasibku hanya pada diri Nya.
Allah merinduku untuk lebih mencintai Nya, mengabiskan banyak waktu dengan diriNya, dengan begitu Allah akan lebih sering memeluk ku.

Ya Allah, banyak nikmat dunia telah engkau berikan untuk ku. Jadikanlah aku hamba mu yang selalu berucap syukur kepadamu..
Terimakasih ya Rabbi, engkau tetap merengkuhku, tak berpaling dari ku.. kala pasang surut iman melanda.
Terimakasih ya Rabbi atas bonus hidup yang engkau berikan kepadaku setiap pagi ku membuka mata.
Ya Allah, semoga aku senantiasa termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu mendambakan surga Mu dalam hidup kekal nanti.

Aamiin allahhuma aamiin.

-am, dec 24, 2014-

b e r h i j a b

Ada rencana berhijab?
Kapan berhijab?

Ini pertanyaan yang dalam satu tahun terakhir kerap menghampiri.
Dan yang bertanya adalah mereka yang punya porsi penting dalam hidup.

Sekarang ini yang bisa aku gambarkan untuk pertanyaan tadi adalah sebuah jawaban berbentuk keinginan dan target mimpi.

Ingin, keinginan.
Menurut ku ini anak tangga pertama dalam segala hal.
Yang terpenting keinginan itu ada.
Tanpa rasa ‘ingin’ semua tidak akan ada, semua tidak akan pernah dalam bentuk rencana,
dan tidak akan berubah menjadi sebuah impian.

Mimpi.
Its a big thing for me.
Ya, Mimpi selalu jadi hal yang besar dalam hidup ku
Bisa berada di pencapaian sekarang ini karna mimpi yang tertanam, diresapi.
Hingga akhirnya tanpa aku sadari setiap langkah yang dijalanin semua mengarah dalam penyempurnaan dan perwujudan mimpi.
Tuhan yang membimbing dalam tiap inchi langkahku.
Dan sangat sangat bersyukur akan hal itu.

Ketika berhijab masuk dalam ranah ingin dan mimpi ku, ini bukan hal sekedarnya.
Tapi ada dalam wadah khusus yang perlahan sedang di tuju, dan setiap langkah sampai pada tujuan tersebut sedang aku nikmati. Mungkin akan terlihat lambat dari luar tapi buat ku ini pasti dan yakin akan sampai pada tujuan itu.

… Semua proses ini ku nikmati …

Siapa pun kelak imam yang berdiri dihadapan ku, semoga ia punya stok s a b a r yang cukup untuk :

m e n g a r a h kan ku,
m e m b I m b I n g ku,
m e n e m a n I k u

Dalam proses pencapaian mimpi ini..

Tidak instan, melainkan berproses.
Instan kerap tidak berbuah hasil baik..
dengan Proses InshaAllah berbuah baik.

~me, Dec 13′ 2014~
03.30 am